SERAMBINEWS.COM - Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) M Kholid mengatakan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi sosok terkuat dalam pembahasan calon presiden (capres) bersama Partai Demokrat dan Partai Nasdem untuk Pemilu 2024.
“Kalau dari sisi capres, sosok Anies Baswedan menjadi yang terkuat dalam pembahasan meskipun tidak menutup pada pilihan yang lain,” sebut Kholid pada Kompas.com, Kamis (22/9/2022).
Ia menambahkan, ketiga partai politik (parpol) ini tak punya resistensi pada Anies. Sehingga bisa diterima oleh ketiganya.
Kholid mengatakan, meski Anies bukan kader PKS, tetapi mereka memiliki hubungan baik dengan pada Pilkada DKI 2017.
“Kader-kader PKS juga menerima sosok Anies,” katanya.
Sementara itu, lanjut Kholid, Partai Nasdem pun juga punya kecocokan dengan Anies.
Apalagi, Anies adalah salah satu kandidat capres yang diusulkan dalam Rakernas Nasdem.
Begitu juga Partai Demokrat, yang terbuka untuk mengusung Anies.
“Bagi Demokrat sosok Anies juga tidak ada resistensi,” ucapnya.
Di sisi lain, Kholid menuturkan, saat ini ketiga parpol juga masih membahas soal figur calon wakil presiden (cawapres) yang akan diusung.
Ia menyebut, PKS mengajukan tiga kandidat, yaitu mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, mantan Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno, dan Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid.
Lalu, Partai Nasdem mengusulkan dua figur, yaitu Panglima TNI Jenderal Panglima Andika dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Sementara, Partai Demokrat ingin mendorong Ketua Umumnya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres.
“Jadi masih dinamis. Kita ingin yang terbaik buat rakyat, yang paling potensial menang, yang paling punya kapasitas memimpin bangsa,” ujarnya.
Diketahui ketiga parpol belum sepakat untuk membangun koalisi. Meski, masing-masing partai terus menyampaikan intensitas komunikasi antar mereka.
Wacana duet Anies-AHY muncul untuk Pilpres 2024 jika koalisi ini terbentuk.
Sementara itu, saat ini telah terbentuk dua poros koalisi untuk menghadapi Pemilu 2024.
Poros pertama adalah Koalisi Indonesia bersatu yang dihuni Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), serta Partai Golkar.
Kemudian koalisi antara Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa.
Sementara, PDI Perjuangan yang merupakan partai pemenang Pemilu 2019 masih melakukan safari politik dan belum menentukan arah koalisi.
Partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu menjadi satu-satunya parpol yang bisa mengusung capres-cawapresnya sendiri.
Masih Bicarakan Figur Cawapres
Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) M Kholid mengungkapkan, proses penjajakan koalisi partainya bersama Demokrat dan Nasdem masih membicarakan figur calon wakil presiden (cawapres).
Ia menyampaikan, ketiga partai politik (parpol) belum menemukan kesepakatan pada titik tersebut.
“Nah yang jadi pekerjaan rumah adalah kira-kira siapa cawapresnya? Masing-masing partai berhak ajukan aspirasinya,” papar Kholid pada Kompas.com, Kamis (22/9/2022).
Ia mengatakan, PKS menawarkan sejumlah nama kadernya untuk diusung menjadi cawapres, seperti mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, mantan Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno, dan Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid.
Sedangkan, Partai Demokrat, kata Kholid, mengajukan Ketua Umumnya Agus Harimurti Yudhoyono untuk jadi cawapres.
Kemudian, Partai Nasdem ingin mengusung Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa sebagai cawapres.
“Jadi masih dinamis. Kita ingin yang terbaik buat rakyat, yang paling potensial menang, yang paling punya kapasitas memimpin bangsa,” ucapnya.
Baca juga: Survei Charta Politika: Elektabilitas Ganjar Tertinggi, Disusul Prabowo dan Anies
Sementara itu, Kholid menegaskan, figur calon presiden (capres) yang diusung oleh mereka hampir pasti adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
“Anies Baswedan menjadi yang terkuat dalam pembahasan meskipun tidak menutup pada pilihan yang lain,” kata dia.
Diberitakan sebelumnya, sempat diisukan jika koalisi ketiga parpol jadi terbentuk maka figur yang bakal diusung sebagai capres-cawapres adalah Anies dan AHY.
Wacana itu tak ditampik oleh Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra.
Ia menyampaikan terbuka kemungkinan tersebut karena Anies dan AHY dianggap sebagai figur yang merepresentasikan perubahan dan perubahan. Semangat yang diusung Partai Demokrat.
Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera pun mengatakan wacana duet itu telah sampai ke internal PKS.
Akan tetapi, pihaknya mengeklaim masih butuh melakukan konsolidasi sebelum memberikan keputusan tersebut.
Kompas.com: PKS Sebut Anies Capres Terkuat dalam Pembahasan bersama Partai Nasdem dan Demokrat. (*)
Posting Komentar
Posting Komentar