Nama panggilan Pegi Setiawan Cianjur ternyata bukan Perong.
Nama panggilan Pegi Setiawan Cianjur diungkap di depan ayah Pegi Setiawan Cirebon, Rudi Irawan.
Selama bertemu Rudi Irawan, Pegi Setiawan Cianjur sama sekali tidak bicara.
Pegi Setiawan Cianjur bahkan terkesan jutek di depan Rudi Irawan.
Pertemuan Pegi Cianjur dan Rudi Irawan berlangsung di rumah Dedi Mulyadi.
Pegi Setiawan Cianjur bersama dengan ayahnya, Cecep Dahlan Setiawan dan ibunya, Elisna.
Mereka berencana melakukan tes DNA untuk membuktikan bahwa Pegi Setiawan Cianjur adalah anak kandung Cecep Dahlan Setiawan.
Sebab selama ini Pegi Setiawan Cianjur dituduh sebagai anak mantan Bupati Cirebon, Sunjaya Purwadi Sastra dan Wahyu Tjiptaningsih.
Rudi Irawan juga mengetahui soal rumor yang menimpa Pegi Setiawan Cianjur.
"Apal ," kata Rudi ayah Pegi Setiawan.
Dalam kasus Vina Cirebon disebutkan bahwa DPO adalah Pegi alias Perong.
Pegi anak Rudi sempat dituduh sebagai DPO kasus Vina karena memiliki nama panggilan mirip Perong.
Menurut Rudi Irawan nama panggilan anaknya, Pegi Setiawan adalah Pegot, bukan Perong.
"Dari lingkungan keluarga, Pegot. Panggilan akrabnya Pegot," kata Rudi Irawan.
Dia menekankan bahwa panggilan Pegi Setiawan bukan Perong.
"Bukan, beda jauh (Perong)," kata Rudi Irawan.
lihat foto
Ini dia akun Facebook Perong teman Liga Akbar yang kenal dengan Vina dan Eky di Cirebon.
Sementara ibu Pegi Setiawan Cianjur, Elisna mengatakan anaknya tak memiliki nama panggilan.
"Gak ada, Pegi aja," kata Elisna.
"Sekarang Pegi Cianjur," timpal Cecep Dahlan Setiawan.
Cecep mengaku sama sekali tak merencanakan saat memberi nama anaknya Pegi Setiawan.
Ia hanya menerapkan nama belakangnya pada sang anak.
"Tidak direncanakan nama harus ini ini," kata Cecep Dahlan Setiawan.
"Ah gak (Pegi Perong)," kata Cecep Dahlan Setiawan.
Pengacara Pegi Setiawan, Marwan Iswandi mengungkap sebenarnya sosok Pegi alias Perong memang benar ada.
"Pegi Perong ada bang, memang di geng motor," kata Marwan Iswandi menirukan informasi yang didapatnya.
Untuk mendalami informasi tersebut, kata Marwan Iswandi perlu dibentuk tim pencari fakta yang independent.
"Kalau ada tim pencari fakta kita telusuri betul, kalau perlu yang memberi info kita lindungi," kata Marwan Iswandi. (*)
Posting Komentar
Posting Komentar